Di artikel ini kami akan jelaskan tentang 5 Sumber Modal untuk UKM. Buat melakukan bisnis, Anda tentu memerlukan modal sebagai pondasi usaha yang Anda bangun. Besarnya modal bergantung dari bisnis yang bakal dijalankan.
Biasanya, membuka bisnis dengan media gerobak perlu dana dari 2 juta sampai 5 juta rupiah. Jumlah yang tidak begitu besar bukan? Ada beberap pilihan untuk memperoleh suntikan dana segar demi usaha yang Anda rintis.
1. Uang Sendiri
Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Modal dari duit sendiri adalah teknik pertama yang paling ringan ditunaikan untuk memperoleh modal. Tetapi gimana bila uang sendiri pun belum memenuhi untuk mengcover modal bisnis yang kudu dicapai?
Pertama-tama, kalkulasi dahulu berapa jumlah kekayaan Anda. Anda juga bisa coba jalan investasi. Gak mesti berpikir investasi besar, Anda bisa menghimpun orang-orang terdekat Anda dan paparkan tentang bisnis yang Anda jalankan. Siapa tahu mereka mau menyumbang modal awal. Tentu aja dengan terdapatnya kesepakatan di awal perihal pembagian profit dan sistem kepemilikan bisnis.
2. Menggadaikan harta ke pegadaian
Apabila Anda punya harta yang berharga tinggi, seperti emas atau barang-barang elektronik, Anda barangkali bisa menggadaikannya ke pegadaian buat mendapatkan duit tunai. Teknik ini cukup praktis didalam mendapat modal secara gampang dan cepat. Apalagi jikalau Anda termasuk type orang yang enggan berhutang.
3. Dari Pemasok dan Penyalur
Modal bisnis berikutnya yakni memperoleh duit berasal dari pemasok ataupun penyalur. Orang atau perusahaan yang memasok dan menyalurkan barang ke tempat bisnis Anda. Di mana metode pembayarannya dapat dengan cara diangsur atau dengan cara kredit. Metode ini disebut dengan konsinyasi.
4. Patungan dengan Sahabat yang Dipercaya
Teknik ini sebenarnya mirip dengan taktik untuk mencari investor. Anda kudu dapat memastikan teman Anda untuk menyumbangkan dana. Dalam hal ini, kumpulkan sahabat-sahabat yang sudah Anda percaya. Modalnya juga enggak selalu dana segar. Akan tetapi berupa modal-modal yang telah terwujud. Seperti perlengkapan, kaus karyawan, sarana promosi, atau bahkan gerobak itu sendiri.
Kuncinya yaitu kepercayaan satu sama lain. Namun tetap jangan lupa untuk buat surat perjanjian. Cuma buat sekadar berjaga-jaga apabila terjadi sesuatu hal di masa mendatang. Buat kejelasan berapa % profit yang akan diperoleh penyumbang modal dan pelaku bisnis. Contohnya Anda menargetkan proporsi keuntungan 70:30, 70 prosen untuk Anda yang menjalankan usaha, dan 30 persen buat kawan Anda yang sudah berpartisipasi menanamkan modalnya.
5. Pinjaman
Dalam bisnis, tersedia prinsip yang dinamakan BODOL (Berani Optimis dengan Duit Orang Lain). Pinjaman berasal dari mana saja yang mampu Anda sasar sebagai penambah modal bisnis?
a. Kredit Bank
Meminjam uang di Bank emang gak dapat sembarangan. Ada sejumlah hal yang harus dicapai sebelum meminjam duit di Bank. Bank akan menimbang apakah Anda patut dipinjami modal atau gak, cocok dengan prinsip 5 C.
♦ Character (karakter)
Hal-hal yang diperhatikan berkisar antara komitmen bisnis yang dibangun dan rekaman bisnis. Seperti pemasok, pelanggan, dan histori perbankan. Bank bakal mengecek apakah bisnis Anda pernah punya histori kredit yang bermasalah atau tidak.
♦ Capital (modal)
Bank bakal lihat seberapa besar modal yang diperlukan untuk bisnis. Dalam hal ini Bank kagak akan memberi kredit 100% kepada businessman yang mengajukan pendanaan. Mesti tetap ada modal dari diri sendiri. Entah itu modal yang berasal dari dana disetor maupun keuntungan yang terakumulasikan menjadi modal.
Komposisi kepemilikan modal juga diawasi oleh bank. Siapa ownernya? Siapa pemilik dana dominannya? Siapa aja pengurus modal tersebut? Hal ini dirasa penting karena dengan memahami seluk beluk kepemilikan modal. Bank akan mengenal gimana keberlangsungan bisnis yang dijalankan di masa mendatang.
♦ Collateral (jaminan)
Biasanya bank inginkan dua type jaminan yang dapat dipilih salah satu atau kedua-duanya, yaitu yang berbentuk misalnya peralatan, mesin, kendaraan, bangunan, atau tanah. Sedangkan buat jaminan yang kagak berupa yaitu garansi personal atau perusahaan seperti jaminan yang diberikan asuransi kredit dls.
♦ Capacity (kapasitas usaha)
Bank bakal mengecek faktor pendukung yang jadi kapasitas sebuah usaha. Seperti :
- hasil penjualan,
- susunan biaya,
- arus kas,
- perputaran tagihan dan
- cost terhadap penerimaan.
♦ Condition (kondisi usaha)
Pastikan Anda mempunyai izin usaha. Buat usaha mikro kebanyakan izin yang dibutuhkan hanya izin dari kelurahan atau kecamatan.
b. Pinjam dari Instansi Tempat Kerja
Lazimnya wirausahawan pemula memilih bermain aman. Dia masih bekerja tetap di sebuah perusahaan. Tapi memiliki usaha sampingan sebagai pendukung financial mereka. Beruntung, kalau Anda masih bekerja di sebuah perusahaan yang punya koperasi. Anda dapat meminjam duit atau berutang pada koperasi.
Cara ini lumayan mudah sebab Anda gak kudu menyicil utang tiap bulan. Melainkan gaji Anda bakal dipotong sesuai angsuran tiap bulan. Dengan begini, Anda tetap bisa bernapas karena memperoleh gaji setiap bulannya. Sekaligus menjadi lega dikarenakan modal usaha terpenuhi. Gampang bukan?
c. Meminjam ke Lembaga bukan Bank
Anda pun dapat meminjam ke lembaga bukan bank. Coba Anda cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai pinjaman ke instansi selain bank di daerah Anda, misalnya
- yayasan sosial,
- kelurahan,
- koperasi simpan pinjam, atau
- lembaga keuangan lainnya
Tapi Anda perlu hati-hati dengan proyeksi pelunasan Anda ke depan. Beban bunga yang ditanggung untuk keterlambatan cicilan lazimnya relatif tinggi. Jika Anda gak melunasi cicilan, sehabis melewati jangka waktu tertentu, maka barang yang Anda kredit dapat diambil alih dan dilelang.
Sekian informasi perihal 5 Sumber Modal untuk UKM, kami harap post ini berguna buat Anda. Mohon postingan ini dishare agar semakin banyak yang mendapatkan manfaat.